Bekasi, 28 Mei 2025 – Komitmen untuk menghadirkan literasi keuangan yang merata kembali ditunjukkan oleh PT Atome Finance Indonesia melalui kolaborasi bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). Bertempat di Hotel Ibis Style Jatibening Bekasi, para peserta penyandang disabilitas mengikuti kegiatan edukasi keuangan bertema “Mengenal PayLater: Solusi Keuangan Digital untuk Transaksi Cepat dan Mudah.”
Di tengah perkembangan teknologi finansial yang semakin pesat, pemahaman mengenai produk pembiayaan seperti PayLater menjadi sangat penting. Tak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga bagi kelompok disabilitas yang kerap kali kurang terjangkau oleh informasi keuangan digital. Melalui acara ini, Atome Finance dan PPDI ingin menjembatani kesenjangan tersebut dengan pendekatan yang interaktif, dan mudah dipahami.

Kegiatan ini diawali dengan sesi literasi yang membahas topik-topik dasar seperti apa itu perusahaan pembiayaan, bagaimana cara kerja PayLater, manfaat dan risiko penggunaannya, hingga tips mengenali serta menghindari risiko penipuan digital (fraud). Edukasi ini dikemas secara ringan dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta, mayoritas pelaku UMKM penyandang disabilitas.
Suasana semakin hidup dalam sesi talkshow interaktif yang menghadirkan Rully Hubertus Posumah (Strategic Lead – Business & Partnership, Atome Finance Indonesia), Dewi Citrowati (Head of Compliance, Atome Finance Indonesia), serta Norman Yulian (Ketua Umum PPDI). Ketiganya membahas bagaimana teknologi keuangan dapat mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas, serta pentingnya menciptakan layanan digital yang lebih inklusif dan aksesibel bagi semua kalangan.

Salah satu momen paling menarik adalah sesi tanya jawab dan kuis berhadiah. Selain menjadi ajang interaksi, kuis ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya jawaban yang tepat—menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan terserap dengan baik.

Dewi Citrowati menyampaikan bahwa inklusi keuangan bukan hanya soal akses, tapi juga soal pemahaman dan kepercayaan. “Kami percaya bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, berhak mendapatkan edukasi keuangan yang relevan, mudah dipahami, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.”.
Melalui kegiatan ini, Atome Finance Indonesia memperkuat perannya sebagai perusahaan pembiayaan yang tidak hanya fokus pada inovasi, tapi juga berkomitmen pada edukasi dan pemberdayaan. Kolaborasi ini, menjadi bukti bahwa transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
PT Atome Finance Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)